Mengintip Kepribadian Lewat Gaya Berjalan
Jangan menilai buku berdasarkan sampulnya. Namun, penilaian yang satu ini terkadang hasilnya cukup akurat. Studi menyebut, cara berjalan memang bisa menggambarkan kepribadian.
Patti Wood, pakar bahasa tubuh sekaligus penulis Snap: Making the Most of First Impressions menjelaskan, terdapat setidaknya empat gaya berjalan yang utama dan sering dilakukan.
“Orang biasanya memiliki kombinasi dua gaya yang berbeda. Tetapi, pasti ada salah satu yang mendominasi,” kata Wood seperti dikutip Men’s Health. Berikut empat gaya yang dimaksud.
Cepat dan fokus
Kalaupun tertabrak seseorang, dia tidak akan terganggu.
Menurut Wood, tipe ini juga berjalan dengan multitasking. Bisa sambil membaca, menilai proposal dari klien, atau menelepon kolega. “Dia sama sekali tidak berinteraksi dengan orang yang lewat,” lanjutnya.
Karena terlalu fokus dan ambisius, biasanya tipe ini cenderung tertutup, terutama terhadap rekan kerja.
Lambat dan menunduk
Jika tidak benar-benar diperlukan, dia tidak akan berjalan sambil menggunakan ponsel atau berbicara.
Kelihatannya, tipe ini sulit didekati. Dia cenderung menyendiri, tertutup, dan pemalu. Dia bukan tipe yang akan pertama kali diajak untuk makan siang bersama. Hanya ada sedikit teman di lingkungannya.
Selalu menyapa
Ini termasuk tipe yang berpengaruh. Dia akan menjadi orang pertama yang bangkit dari meja rapat. Bagi sekelilingnya, tipe ini sangat menjadi panutan. Dia dianggap menyenangkan dan kharismatik.
Karena popularitasnya, tipe ini punya kecenderungan buruk mendominasi. Padahal, kadang ada yang perlu dibiarkan memimpin untuk mencapai perubahan. Situasi perlu dibuat berbeda agar tak bosan.
Gontai
Semua dalam hidup orang dengan tipe ini juga serba tidak jelas. Dia jarang melontarkan ide, dan hampir selalu setuju pada apa yang dikatakan pemimpinnya. Dia pekerja yang baik dalam tim, bisa diandalkan.
Namun, orang lain melihat tipe ini lemah dan mudah terganggu. Hanya dengan sedikit bisikan jahat, tipe ini mudah terpengaruh. Dia seperti tak punya prinsip. Sebaiknya, tujuan hidup dipikirkan ulang.